New Arrival!

Selasa, 29 Desember 2009

REPUTASI GIS, TEROBOSAN SONY ERICSSON


Grand Opening Channel Com

REPUTASI GIS, TEROBOSAN SONY ERICSSON

eddy Tristianto/foto eddy tristianto

GIS (Graha Insan Surya), dealer dan retailer ponsel terkemuka di daerah ini digandeng oleh vendor ponsel raksasa Sony Ericsson (SE) untuk bermitra dalam program SE Shop Partnership Channel Com (salah satu anak perusahaan GIS).

Rabu (18/11) kemarin, Sony Ericsson kembali melakukan terobosan dengan menambah flagship-nya di Medan. Pada hari tersebut, SE dan GIS membuka secara resmi Sony Ericsson Partner: Channel Com di Millenium lantai 2. Sony Ericsson Partner merupakan jalur penjualan produk resmi Sony Ericsson yang dipercaya dan mendapat lisensi langsung. Sony Ericsson Partner Channel Com menjual semua produk-produk terbaru Sony Ericsson berupa handphone maupun asesoris asli.

Sebelumnya, Sony Ericsson Partner Channel Com sudah mulai beroperasi pertanggal 2 November 2009. Dan sejak beroperasi, retail Sony Ericsson ini sudah menunjukkan angka penjualan yang bisa diperhitungkan. Kami merekomendasikan para pencinta handphone Sonyb Ericsson untuk berbelanja disini.

Grand Opening Sony Ericsson Partner Channel Com ditandai dengan pengguntingan pita oleh Head of Regional Sumatera, Muhamad Soleh bersama pemilik retail Sony Ericsson Partner Channel Com, Mardian Idris. Setelah pengguntingan pita, juga dilakukan pemotongan tumpeng dimana Muhamad Soleh dan Mardian Idris saling bertukar potongan tumpeng.

Dalam kesempatan wawancaranya dengan MedanBisnis, Muhamad Soleh mengatakan, “Ini merupakan konsep baru dan pertama kami terapkan di Medan. Jika Anda melihat ada SE Partnership Shop yang lain, maka kerja sama SE dengan GIS lewat Channel Com kali ini adalah berbeda. Bila sebelumnya toko-toko partner hanya memajang dan menjual produk ponsel SE, maka di GIS Plaza Millennium Anda boleh menjumpai fasilitas sama seperti yang dimiliki SE Shop, beberapa di antaranya, upgrade fitur ponsel gratis, download gratis dan sebagainya,” demikian menurut Soleh.

Rasa optimis juga datang dari Mardian Idris Hutabarat. “Kami tentu saja menyambut baik apresiasi dari Sony Ericsson yang menunjuk kami sebagai partner dalam hal ini. Perkenalan dengan Pak Soleh juga sudah cukup lama dan juga telah muncul mutual understanding dan simbiosis mutualisme, ya… saya sangat yakin pelanggan akan dipuaskan dan pasti akan mendongkrak penjualan ponsel SE,” papar Mardian.

Secara kasat mata, penempatan gerai GIS di lantai 2 yang seluas 168 m2 dan kehadiran Sony Ericsson Partner Channel Com, tak ayal menjadikan outlet milik mereka sebagai yang terbesar di Sumatera, bahkan mungkin Indonesia, untuk kategori outlet di dalam mal. “Kami sengaja berinvestasi sedemikian rupa agar pelanggan dapat belanja dengan aman dan nyaman,” kata Mardian Idris.

Nokia Rilis Ponsel Berbalut Emas 18 Karat



eddy tristianto

Di tengah maraknya persaingan antara produsen ponsel untuk menghadirkan ponsel yang berbalut sistem operasi Android, Nokia malah asyik dengan proyek terbarunya yang akan menghadirkan ponsel berdesain mewah dengan berlapis emas.

Ini dia kabar gembira bagi Anda para penggemar kemewahan. Pasalnya, Nokia sudah resmi mengumumkan ponsel terbarunya yang terbalut oleh emas 18 karat dan juga dilengkapi dengan wallpaper serba emas.

Meski ini bukanlah ponsel seri terbaru keluaran Nokia, namun ini adalah versi baru dari Nokia seri 6700 Classic. Ponsel Nokia 6700 Classic Gold ini pun menawarkan fitur dan spesifikasi yang sama seperti Nokia 6700 Classic versi standard. Hanya saja yang membedakan adalah desain bodi yang terlihat lebih mewah dan elegan.

Nokia 6700 Classic Gold rencananya juga bakal mengadopsi kamera 5MP, GPS dengan Nokia Maps, FM Radio, HSDPA, kartu memori microSD 8GB dan juga fitur-fitur menarik lain seperti yang ada pada Nokia 6700 Classic. Namun apabila Anda membeli ponsel berlapis emas ini, Anda akan diberikan bonus langsung berupa sarung kulit asli untuk melindungi bodi dari segala macam benturan.

Hasil desain dari designer ternama Mark Delaney ini rencananya akan mendarat di pasaran pada kuartal pertama tahun 2010 mendatang dengan bandrol harga sekitar 550 dollar. Namun sejauh ini belum ada informasi apakah Nokia 6700 Classic Gold ini juga akan mampir ke
Indonesia.

Agar Phonebook Tak Hilang, Gunakan Microsoft Outlook


eddy tristianto


Punya ponsel baru adalah sebuah keasyikan tersendiri. Namun, mengcopy alamat-alamat yang ada di ponsel lama juga merupakan masalah tersendiri. Alasannya, phonebook yang tertanam di memori lebih berharga dari ponselnya. Tak jarang alasan mengganti ponsel pun karena sudah penuhnya memori phonebook dan ingin ponsel yang bisa menampung lebih banyak lagi.

Di daftar spesifikasi beberapa ponsel memang ada keterangan mengenai kapasitas penyimpanan maksimum phonebooknya. Misalnya ada yg 500 sampai 2000 buah. Ini berarti memori tersebut menganut system shared memori. Artinya kapasitasnya sudah dipartisi sejak awal. Ada juga kapasitas phonebooknya bisa disesuaikan dengan sisa memori yang berarti menganut dynamic memori.

Sekarang bagaimana caranya agar phonebook di ponsel lama bisa dipindahkan dengan mudah? Bagaimana jika ponsel tersebut berbeda merek dan tipe? Yang jelas, kita bisa menggunakan beberapa cara memindahkan phone book dengan mudah. Tapi semuanya juga tergantung fitur pendukung di ponselnya. Terutama diisi konektivitasnya.

  1. Cara tradisional

Cara yang paling mudah dan berlaku untuk sebagian besar ponsel adalah dengan memindahkan phonebook (yang ada di kartu memori ponsel) ke memori kartu SIM. Tapi Anda mesti ingat, kapasitas maksimal kartu SIM biasanya hanya 100 hingga 250 buah. Jadi jika datanya lebih dari 1000 buah maka akan merepotkan.

Caranya :

- Masuk ke “Contacts”, tekan “Option”, pilih “Mark All”

- Tekan “Option”, lagi, pilih “Copy”, kemudian pilih “Copy to SIM directory”. Setelah selesai, silahkan pasangkan kartu SIM yang baru tadi ke ponsel yang baru.

  1. Via MS Outlook

MS Outlook adalah aplikasi Personal Information Manager milik Microsoft Windows yang salah satu fungsinya adalah untuk menyimpan kontak. Mungkin karena Microsoft Windows memiliki pangsa pasar system operasi PC terbesar di dunia, dijadikan alasan para pabrikan ponsel menamakan fungsi sinkronisasi yang kompatibel dengan MS Outlook.

Jadi, ketika ponsel Anda sudah disinkronkan datanya ke MS Outlook maka dengan mudah Anda juga bisa memindahkan data tersebut ke ponsel lain. Ini contoh cara memindahkan data phonebook Nokia ke Blackberry.

- Instal Nokia PC Suite dari CD paket pembelian. Atau jika tidak ada silahkan download secara gratis di www.nokia.co.id. Aktifkan menu “Synchronise” di Nokia PC Suite, kemudian pilih “Setting”.

- Berikutnya akan muncul jendela “Select PC Application”, pilih “Microsoft Outlook”, kemudian klik “Next”.

- Sekarang masuk ke “Outlook Profile Selection”, klik “Select Folder” dan tentukan masing-masing folder sesuai dengan tempat penyimpan datanya.salah satu contoh Contact maka pilih di folder “Contact”. Setelah selesai klik “OK”.

Sampai di sini proses setting secara umum sudah selesai. Namun jika Anda menginginkan settingan lanjutan (Advance) semisal untuk pembaruan data, nisalnya apakah data, misalnya untuk memperbaharui Microsoft Outlook atau sebaliknya. Atau mungkin Anda menginginkan keduanya saling melengkapi. Tinggal pilih Update in both direction, Only update mobile phone to Microsoft Outlook atau Only Update Microsoft Outlook data tto the mobile phone.

Di settingan Advance juga terdapat pilihan aktivasi menu sinkronisasi secara manual atau otomatis. Sekarang data di Nokia sudah di copy di MS Outlook. Langkah selanjutnya, sinkronkan Blackberry Anda ke MS Outlook.

Apa yang Anda butuhkan:

  1. Software BlackBerry Desktop Manager. Download di http://na.blackberry.com/eng/services/desktop/. Kemudian install di PC Anda.
  2. Kabel data untuk menghubungkan ponsel dengan komputer. Tiap BlackBerry dilengkapi dengan ini di paket penjualan.

Langkaah-langkahnya:

- Aktifkan Software Blackberry Desktop Manager. Masukkan password jika ada. Lalu pilih menu Synchronize. Pada menu synchronize ini, pilih atau centang synchronize organizer data, kemudian pilih option synchronization data yang ada di sisi kiri.

- Pada menu Synchronization Configuration, klik tombol Sychronization. Kemudian akan muncul Form untuk memilih data yang akan dipindahkan. Misalkan jika Anda mentransfer data Address Book/phonebook maka tinggal dipilih/centang pilihsn Address Book, setelah itu klik OK.

- Pilih software Microsoft Outlook, setelah itu klik tombol Next.

- Pilih tipe sinkronisasi: sinkronisasi data dari computer, dari Blackberry atau kombinasi keduanya. Setelah itu klik Next.

- Selanjutnya di jendela konfirmasi klik Next. Kemudian klik FINISH.

- Konfirmasikan sekali lagi proses apa lagi yang ingin disinkronisasi dan lakukan proses seperti di atas.

- Jika sudah selesai klik Synchronize yang ada di kiri atas, lalu klik Synchronize kembali. Klik Accept jika muncul notifikasi dan tunggu proses hingga selesai. Anda akan melihat phonebook outlook di Blackberry Anda. Selamat mencoba!

Sesaknya Jaringan 3G, Smart Telecom Tawarkan Posisi





eddy tristianto

Diprediksi 2010 jaringan 3G mulai maksimal diandalkan sebagai akses internet wireless di dunia, baik menggunakan ponsel maupun perangkat lainnya seperti netbook dengan modemnya. Cukup menarik memang, ternyata persiapan yang dilakukan operator seluler di Indonesia terkait investasi 3G yang tidak murah itu akhirnya dimanfaatkan konsumen. Dan 3G yang bukan hanya video call ternyata menjadi jaringan akses yang sangat diandalkan untuk wireless internet. Jaringan 3G juga salah satu jualan operator, selain voice dan SMS yang sudah jenuh. Bahkan operator baru seperti Smart Telecom menggempur habis-habisan untuk jualan service wireless internet lewat CDMA EVDO- nya, karena diyakini Smart tak bakal mampu mengais pulsa lewat voice atau SMS yang sudah dikuasai operator GSM khususnya tiga besar Telkomsel, Indosat dan XL.

Jangankan menghadapi tiga besar GSM tersebut, Smart pun bakal keteteran bila menjual voice dan SMS bersaing dengan Telkom Flexi dan Esia. Sehingga bisnis model dengan menjual pulsa dilayanan data merupakan pilihan yang tepat dan cermat, karena ceruk pasar ini masih sangat besar. Apalagi Smart memiliki kemampuan teknologi yang sangat kuat untuk layanan wireless internet, yakni EVDO di Frekuensi 1900, dan Smart bermain sendirian di frekuensi tersebut.

Bak gayung bersambut, Smart pun kini diburu konsumen, akses internetnya dengan beragam produk akses seperti modem USB, Netbook, Ponsel bermodem dan ponsel yang langsung bisa diandalkan untuk browsing kini di incar konsumen. Bahkan EVDO Smart laku keras bak kacang goreng. Khususnya di Jabotabek dan kota-kota besar lainnya di tanah air.

Strategi jualan dengan menjemput bola, khususnya di divisi sales, merupakan langkah nyata pula kenapa pelanggan Smart terus meningkat. Dan kebijakan open vendor untuk devices yang dibundling dengan Smart merupakan strategi yang tepat dalam menyediakan pilihan bagi konsumen untuk akses internetnya.

Arah bisnis operator yang dilakukan Smart di 2009 ini sepertinya bakal berlanjut di 2010. Smart harus siap menghadapi persaingan yang begitu ketat di 2010. Karena berdasarkan prediksi Juniper Research semua operator baik GSM dan CDMA mulai menggempur pasar data atau pasar wireless internet. Dan diprediksi mengakibatkan kapasitas 3G mereka bakal terbebankan dan akhirnya kelebihan beban, bahkan kata Juniper operator terpaksa melakukan kebijakan menaikkan tarif khususnya di kelas premium untuk memberikan kenyamanan pengguna wireless internet. Selain pula bakal berupaya meningkatkan kapasitas 3G nya.

Selain membidik pangsa pasar pengguna internet wireless, operator juga melakukan posisitioning dengan mengandalkan strategi bundling produk untuk menjual layanannya itu. Dan hampir bisa dipastikan mirip dengan strategi jualannya Smart.

Bisa terlihat pada Telkomsel yang menjual Flash dengan menggandeng Speed Up -USB modem, netbook - dan pola seperti ini bakal terus berlanjut. Hanya saja strategi Telkomsel pada tarif masih membidik konsumen premium, di kelas tersebut pun bila dibandingkan pulsa wireless internet Flash jauh lebih mahal ketimbang Smart, okelah pulsa internet Telkomsel masih juga lebih mahal ketimbang Indosat dan XL, begitupun dengan IM2, kemungkinan hal itu karena Telkomsel memiliki jaringan yang sangat luas ketimbang operator-operator tersebut.

Saat ini ada sekitar 250 ribuan pelanggan Flash Telkomsel, IM2 sendiri sampai akhir tahun mencapai 400 ribu, dan yang paling menghebohkan adalah pelanggan Smart yang meroket hingga 2 juta sampai akhir tahun ini, dan 95 persen pelanggan Smart adalah pelanggan wireless Internet baik EVDO 2000 1 X atau 1 X saja. Pelanggan Smart pun bakal meroket di tahun 2010 bila coverage dan kualitas jaringan semakin luas dan maksimal. Ini bisa dimungkinkan dengan dibangunnya backbone Smart di Batam.

Selain penggunaan jaringan 3G yang semakin kewalahan, di 2010 Jupiter pun memperkirakan bahwa, Smartphone-Smartphone yang oke punya akan mengakibatkan jaringan tersebut padat. Bahkan ada sekitar 33 juta iPhone bakal segera terjual, selain Smartphone lainnya seperti BlackBerry dan ponsel internetan.

Yang mengakibatkan kapasitas 3G semakin terbebani bila tidak diendus dari sekarang, adalah layanan social networking dengan beragam aplikasinya yang sudah mengarah ke M-Commerce, dan semua itu tentu saja memerlukan akses yang mantap.

Sejarah dan Penemu Ponsel




eddy tristianto

Kita telah mengenal kata telepon genggam pada awal 1990-an yang waktu itu didominir oleh produk handphone merek Motorola dengan seri Dyna yang berbodi bongsor. Waktu itu satu-satunya jaringan ada ialah AMPS (Advanced Mobile Phone Service) yang dikuasai oleh Komselindo bersama dua kompetitor lainnya, Telesera dan Metrosel. Namun, sejak GSM (Global System for Mobile communication) hadir, pengguna handphone pada beralih ke produk GSM yang tentu saja jauh lebih murah dan mudah. Tapi, tahukah Anda siapa sang penemu telepon genggam yang secara signifikan mengubah tatanan dunia telekomunikasi dan kehidupan sosial?

“Tanpa penemuannya, tak akan ada orang yang melenggang sambil menelepon dengan ponselnya. Ia telah membuat bisnis (ponsel) terbentuk dan menjadi bisnis,” demikian komentar Frank Vigilante dari New York Times tentang Amos Joel Jr, penemu ”switching” ponsel.

Peradaban manusia modern tak terelakkan lagi bertumpu pada dua penemuan teknologi yang amat berpengaruh, yakni internet dan telepon seluler (ponsel). Kedua teknologi di atas kini menjadi andalan manusia dalam berkomunikasi, berkarier, berbisnis, dan aktivitas lain.

Dalam hal internet, orang mengenal tokoh-tokoh penemunya, seperti Bob Taylor, ahli psikoakustik dan Direktur Program Riset Komputer di Defense’s Advanced Research Project Agency (DARPA) tahun 1966.

Pada masa itulah Taylor mendapat ide untuk menghubungkan komputer- komputer dalam jaringan. Selain Taylor, ada pula Larry Robert, pionir jaringan komputer di Laboratorium Lincoln, Massachusetts Institute of Technology (MIT), satu-satunya ilmuwan di AS yang dianggap bisa mewujudkan jaringan yang dibayangkan Taylor. Tentu saja ada Vint Cerf dan kawan-kawan dari University of California, Los Angeles.

Sementara itu, dari dunia komunikasi seluler, ada nama penemu ponsel Martin Cooper yang saat itu 35 tahun silam, tepatnya 3 April 1973 bekerja di Motorola. Orang masih bisa menyimak impian Cooper, yang antara lain membayangkan ponsel ukuran kecil, dipasang di balik telinga, dan secara otomatis menghubungi nomor seseorang manakala penggunanya berniat menghubungi nomor tersebut.

Tetapi, fokus kali ini bukan kepada Cooper, tetapi pada sosok lain yang juga berjasa besar dalam perkembangan komunikasi seluler. Tokoh ini tidak lain adalah Amos E Joel Jr, pionir sistem penyambung (switching) ponsel dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna ponsel bergerak/berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus.

Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan ponsel menjadi nyaman.

Selain sistem switching ponsel, yang dipatenkan dengan nomor 3.663.762, Joel juga ambil bagian dalam pengembangan traffic service position system (TSPS) yang digunakan untuk mengotomatiskan pekerjaan operator telepon dan automatic intercept system (AIS) yang diciptakan untuk menangani panggilan ke nomor tak aktif secara otomatis.

Penemu Besar

Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, memang diakui dunia sebagai pakar di bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT.

Tidak lama setelah studi, ia memulai karier selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching.

Joel—yang tahun ini masuk dalam National Inventors Hall of Fame—tutup usia Sabtu, 25 Oktober 2009, di rumahnya di Maplewood, New Jersey, dalam usia 90 tahun.

Pengguna ponsel di seluruh dunia kini dapat merenungkan, apa arti sumbangan Joel dalam peradaban seluler dewasa ini. Ini disimpulkan oleh Frank Vigilante, yang pernah menjadi salah seorang penyelia Joel di Bell Labs dalam kutipan di atas.

Pelajaran bagi penemu

Joel bisa menjadi penemu besar tentu karena memiliki kepandaian tinggi, tetapi selain itu juga ada kepiawaian lain. Ternyata sejak kecil Joel suka otak-atik barang elektronik.

Sebagai anak laki-laki, tutur Andrew Martin dalam obituarinya di New York Times, Joel acap merakit sistem komunikasi untuk teman-temannya, menggunakan perlengkapan telepon tua yang ditinggalkan dalam apartemen kosong. Ia juga mencoba membuat switching sederhana.

Ketika menuturkan kembali kariernya kepada koran The Star-Ledger di New Jersey beberapa bulan silam, Joel menyebutkan, hal-hal yang ia kagumi semasa kecil dan itu adalah penyambung (switch) pada kereta listrik mainannya dan pesawat telepon putar (dial) pertama yang ada di rumahnya.

”Saya ingin tahu, bagaimana barang-barang itu bekerja,” tuturnya.

Ketika masih di perguruan tinggi, ia bertemu dengan istrinya—Rhoda Fenton—yang lalu ia ajak ke ruangannya untuk melihat paten-paten yang ia kumpulkan.

Seusai kencan, Fenton mengira Joel sinting, tetapi akhirnya ia menerima Joel dan keduanya menikah selama 58 tahun.

Selain senang mengotak-atik alat komunikasi, Joel juga senang mengajar. Setelah Perang Dunia II, ia mengembangkan dan mengajar kursus mengenai sistem switching dan perancangan sirkuit, sampai akhirnya ia menemukan alat tagihan telepon otomatis pertama.

Atas jasa dan sumbangannya, Joel pernah mendapat penghargaan Inventor of the Year oleh New Jersey Congress of Inventors, dan menerima penghargaan paling tinggi Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), yakni Medal of Honor.

Penghargaan lain yang pernah ia terima adalah Kyoto Prize in Advanced Technology (1989) dan National Medal of Technology (1993) serta Stuart Ballantine Medal dari Franklin Institute.

Ketika komunikasi ponsel menjadi demikian vital dalam peradaban sekarang ini, sumbangan Amos Joel patut dikenang dan kebiasaannya menggeluti teknologi dan itu lalu menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi umat manusia, sungguh patut ditiru.