Facebook Diharam, Dilarang tapi Tetap Disayang
eddy tristianto
Tiba-tiba Facebook (FB) jadi demikian terkenal, dan tiba-tiba pula angin berhembus kencang membawa kabar bahwa FB difatwa haram oleh ulama di Jawa Timur dan Madura. Berita ini seakan-akan menyambut tongkat estafet pada pada kasus bloking situs jejaring sosial (social networking) FB oleh Negara Suriah dan
Kini, FB ibarat pohin yang menjulang tinggi, terpaan angin pun semakin kencang. Sebagai sebuah sebuah fenomena baru dalam dunia maya, dalam tempo yang singkat FB telah mengalahkan popularitas berbagai situs jejaring sosial (social networking) yang hadir lebih dulu seperti Friendster, Twitter, MySpace, hi5, WAYN dan lain lain. Adalah Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Universitas Harvard, bersama-sama dengan beberapa temannya yang menemukan situs ini pada 4 Februari 2004. Pun pada awalnya FB hanya diperuntukkan bagi komunitas mahasiswa Harvard yang kemudian diperluas bagi para siswa di perguruan tinggi sekitar Kota Boston seperti Ivy League, dan Universitas Stanford. Setelah itu FB semakin meluas di kalangan murid-murid SMA dan akhirnya ke seluruh dunia dengan catatan pengguna harus berusia 13 tahun ke atas. Kini, pengguna aktif FB mencapai 200 juta orang!
Belakangan ini, adalah hal yang menarik untuk mencari tahu masih adakah individu yang belum memiliki akun FB? Pastinya, jelas masih ada. Tapi bagi individu yang sudah memiliki akun FB mungkin tidak akan percaya jika masih ada beberapa di antara mereka yang tidak tertarik ‘bermain’ Facebook. Bukannya bermaksud merendahkan jika lantas non-Facebooker rada dipandang sebelah mata. Pasalnya para pengguna FB sudah sampai pada taraf ketagihan untuk mengakses situs jejaring sosial ini.
Mungkin agak berlebihan jika ada non-Facebooker yang kemudian dianaktirikan. Tapi faktanya memang ada yang seperti itu. Paling apes adalah jika mereka yang tidak memiliki akun Facebook jadi dianggap tidak gaul. Inilah yang kerap terjadi di kalangan remaja. Tapi, pada kenyataan selanjutnya, kalangan yang lebih tinggi tingkatannya dari remaja pun nyaris menuai pengalaman serupa. Intinya ada yang menyayangkan jika ada individu yang tidak memiliki akun Facebook.
Dari contoh pengalaman-pengalaman tersebut bisa disimpulkan jika Facebook saat ini memang sedang hype (menarik perhatian publik – red) banget. Bahkan secara tidak langsung situs ini ikut mempengaruhi berbagai aktivitas yang berhubungan dengan profesi pekerjaan. Hingga akhirnya mengakses situs Facebook pun bisa dibilang menjadi semacam kebutuhan.
Mewakili Dunia Nyata
Kenapa pengaruh Facebook bisa sedahsyat itu?
Sebenarnya jawabannya mudah saja. Situs ini sanggup memfasilitasi segala macam kebutuhan yang dicari penggunanya. Mulai dari kebutuhan yang paling basic sampai yang rada advance.
Kebutuhan untuk berkomunikasi yang diharapkan oleh member Facebook ternyata bisa dibilang sama persis dengan di berbagai penjuru dunia. Rata-rata keikutsertaan member situs ini dilatari oleh keinginan untuk selalu keep in touch dengan teman-teman yang ada di sekitar, bahkan yang ada di tempat jauh hingga luar negeri. Selain itu ada juga kecenderungan untuk memperbesar ruang lingkup pergaulan dengan menambah teman, baik dari negara yang sama maupun negara lain. Pemicunya adalah rasa penasaran untuk mengetahui behavior individu lain yang masih asing.
Kebetulan pertemuan dengan member Facebook lainnya yang sudah dikenal maupun yang baru dikenal lantas menjadi stagnan. Member yang sudah saling berteman bisa secara kontinyu memantau aktivitas temannya. Pasalnya Facebook memiliki fasilitas updating informasi kegiatan harian. Ibaratnya member seperti mengikuti langsung kegiatan yang dilakukan member lain yang jadi temannya. ini bisa berlangsung secara konstan lantaran timbulnya apresiasi terhadap informasi real yang disampaikan member lain. Maka selanjutnya informasi yang sifatnya real pun disampaikan pula oleh setiaap member. Akhirnya terbentuklah semacam komunikasi dua arah seperti yang terjadi di dunia nyata.
Adanya bentuk komunikasi yang seperti ini mwmbuka kesempatan pula bagi member untuk membuka situs sebagai ajang pamer atau narsis. Foto-foto atau media apapun yang efektif untuk unjuk diri disebar pada situs agar bisadilihat dan dikomentari oleh member lain. Dari sinilah keseruan terbangun yang ujungnya membuat sejumlah besar member jadi ketagihan untuk mengakses Facebook.
Masih belum cukup sampai di situ saja, ada fasilitas situs ini yang bisa memfasilitasi keinginan member-nya untuk menemukan member lain yang memiliki kesamaan interest. Contohnya melalui fan page idola atau aktivitas tertentu. Sejumlah member yang memiliki kesamaan interest ini pun akhirnya bisa membangun semacam komunitas sendiri. Bahkan sangat mungkin bisa membentuk jenis kegiatan yang berhubungan dengan profesi pekerjaan.
Coba bandingkan dengan situs jejaring sosial lainnya yang akhirnya memang harus mengakui keunggulan Facebook. Situs MySpace contohnya. Yang paling mendasar saja, situs Facebook mampu memfasilitasi berbagai kultur agar bisa saling berinteraksi. Sedangkan situs MySpace lebih mewakili budaya pop Amerika, dimana tidak semua kultur mengerti atau cocok dengan yang didapat pada situs tersebut. Dampaknya member agak kesulitan menemukan teman lama, apalagi untuk menambah teman baru. Lagipula situs MySpace memang tidak diarahkan untuk kebutuhan itu.
Dari perbandingan tersebut bisa terlihat jelas mengapa situs Facebook bisa sedemikian hype-nya, sementara situs MySpace serta situs jejaring sosial lainnya sulit untuk bersaing. Meskipun perubahan tampilan sudah dilakukan menjadi lebih menarik dan mudah, tetap saja tidak efektif untuk menarik antusiasme yang lebih besar. Apalagi Facebook sudah dianggap mewakili kehidupan dunia nyata yang lebih menarik untuk dijelajahi.
Menebar Ancaman
Penetrasi Facebook pada kehidupan sosial di berbagai penjuru dunia memang sangat luar biasa. Tapi mungkin tidak akan menyangka jika para administratornya sempat merasa pesimis situs mereka ini mampu bersaing dengan situs sejenis yang sudah lebih lama muncul. Tetapi begitu mereka menyadari ada perbedaan dari cara pandang pengguna masing-masing situs, rasa optimis pun menguat.
Perbedaan paling mendasar antara Facebook dengan situs lainnya adalah pada kedekatan terhadap kehidupan dunia nyata. Dengan Facebook penggunanya bisa membeberkan segala kegiatan yang dilakukan setiap saat, memberikan informasi yang akual tentang diri mereka, serta bisa memfasilitasi interaksi antar individu secara real. Sedangkan situs seperti MySpace lebih cocok untuk mereka yang ingin berfantasi, alias tempat untuk mengekspresikan diri sebebas-bebasnya saja.
Mungkin secara sekilas perbedaan behavior antara pengguna Facebook dengan situs lain sejenis seperti MySpace tidak terlalu banyak. Tapi bagi mereka yang menggunakan kedua situs pasti menyadari hal ini. Bukti lainnya adalah peningkatan pesat jumlah pengguna Facebook.
Pada bulan April tahun 2007,tercatat member Facebook secara total berjumlah 40 juta orang. Jumlah ini meningkat cepat dalam waktu 1 tahun hingga mencatat jumlah member sekitar 115 juta orang pada April 2008. Menurut perhitungan terakhir yaitu awal tahun ini, member Facebook sudah mencapai 200 juta orang. Sebaliknya penurunan pengguna aktif malah terjadi di situs jejaring sosial lainnya. MySpace pada bulan April 2008 mencatat jumlah pengakses sebanyak 4,7 juta atau turun 30% dibandingkan jumlah pengakses di tahun 2007.
Bukannya tidak mungkin dalam waktu singkat akan terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah member Facebook. Salah satu indikasinya adalah ancaman baru yang mulai ditebar Facebook terhadap situs jejaring sosial hi5. situs hi5 sebenarnya nyaris mirip-mirip MySpace. Hanya saja hi5 lebih diperuntukkan bagi member yang berbahasa Spanyol, serta memiliki pengaruh yang kuat untuk segmen tersebut. Tapi Facebook pun telah meluncurkan layanan dalam bahasa Spanyol. Jelas ini akan berpengaruh secara signifikan untuk penambahan jumlah member.
Pertanyaan selanjutnya adalah, sampai kapan Facebook akan masih tetap berjaya? Jawabannya adalah selama belum muncul situs jejaring sosial dengan konsep yang lebih dahsyat untuk mendukung kegiatan setiap individu di muka bumi ini.
Jadi, meski ada upaya menghambat laju perkembangan FB dengan alasan apapun, kelihatannya FB masih tetap menjadi pilihan nomor satu bagi penggemarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar